Opini  

Mengejar Infrastruktur, Melepas Kedaulatan Rakyat

Tahun 2007, Zimbabwe mendapatkan pinjaman besar dari China, tahun 2014 elit militernya di bawah pengaruh China, dan awal tahun 2016 mata uangnya dikudeta Yuan. Amat tragis apa yang dialami oleh Zimbabwe sebagai sebuah negara yang merdeka. Tanpa mengerahkan pasukan militer dengan senjata berat China berjaya dalam menguasai negara-negara Afrika.

Angola memang belum mengubah mata uangnya menjadi Yuan, tetapi ekonominya sudah dikuasi China dan sangat mungkin dalam waktu singkat akan mengikuti Zimbabwe mengganti mata uangnya jika tidak mampu membayar hutangnya kepada China. Suplai minyak Angola ke China kini menempati posisi pertama menggantikan ketergantungan China pada Arab Saudi. China tentunya ingin menguasai Angola sepenuhnya karena nilai strategisnya itu.

Baca Juga :  Akhirnya Terungkap Alasan Jokowi Tidak Mau Memberhentikan Ahok Meski Sudah Berstatus Terdakwa

Dalam rangka penguasaan minyak sebagai sumber energi, Afrika memang sedang diperebutkan oleh Cina, Uni Eropa, AS dan Jepang. Namun dalam strategi semua pihak yang berusaha memperkuat pengaruhnya di Afrika, China menggunakan cara yang berbeda. Jika Amerika Serikat dengan kebijakan memerangi teroris, mensyaratkan pemberantasan korupsi birokrasi, peningkatan kehidupan buruh dan penegakan HAM, maka China menerapkan kebijakan yang tidak ikut campur dalam kebijakan internal negara-negara Afrika seperti pada korupsi birokrasi dan pelaksanaan upah minimum.