Opini  

Mengejar Infrastruktur, Melepas Kedaulatan Rakyat

Dari aspek sosial juga akan terjadi konflik yang meluas antara tenaga kerja China dan masyarakat lokal. Juga antara masyarakat lokal melawan kebijakan Pemerintah. Konflik ini telah terjadi di Cabinda, Angola, satu kawasan kantong kaya minyak, ketika Front Pembebasan Daerah Cabinda (FLEC) bertempur melawan tentara Pemerintah yang sudah menewaskan 40 orang. FLEC menuntut Pemerintah China menarik semua warga negaranya di Cabinda karena mereka dianggap memprovokasi penduduk lokal.

Baca Juga :  Tingginya Harga Garam, Tidak Bisa Dinikmati oleh Petani

Di Indonesia sendiri sikap curiga dan kecemburuan sosial sudah terjadi dengan tenaga kerja asal China dalam proyek-proyek infrastruktur. Kecurigaan bahwa tenaga kerja tersebut masuk secara ilegal atau menyalahi izin kunjungan bahkan sampai kepada dugaan bahwa mereka adalah Tentara Pembebasan Rakyat PKC (PLA). Kecemburuan sosial timbul karena di saat masih banyak rakyat yang membutuhkan lapangan kerja, justru Pemerintah membiarkan tenaga kerja asing mengambil peluang kerja yang tersedia dari pembangunan infrastruktur.