Features: “Tesesat” ke Kampung Halaman Tan Malaka, Pahlawan yang tetap Kesepian

“Datuk Tan Malaka yang baru, akan mengambil segenggam tanah, sebagai simbolik membawa jasad Ibrahim Untuk kemudian dimakamkan di tanah kelahirannya, Nagari Pandam Gadang,” ujar Direktur Tan Malaka Institut Sumatera Barat Yudilfan Habib.

Simbolisasi itu akan diawali dengan prosesi penobatan gelar Raja Adat Bungo Setangkai, Kekerasan Suliki, Liak Limopuluah di hadapan makam Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka. Penobatan itu merupakan pemindahan gelar dari Sutan Ibrahim selaku penyandang Sako Datuk Tan Malaka ke generasi penerusnya.

Baca Juga :  Masyarakat Lubuk Kilangan Lapor ke Bawaslu Kota Padang Tentang Politik Uang

Regenerasi penobatan itu sebelumnya sempat tertahan berpuluh tahun lamanya karena menghilangnya Sutan Ibrahim sejak 1942. Hingga tahun 2007 keluarga mengetahui makamnya ada di Kediri sehingga kini akan menyempurnakan penobatan itu. “Karena sejak hilangnya Ibrahim selaku penyandang gelar Sako Datuk Tan Malaka, prosesi pemindahan gelar tersebut belum sempurna,” ujarnya.

Lokasi yang disebut makam itu ada di pemakaman umum Desa Selopanggung. Tempatnya berada cukup terpencil di kawasan kaki Gunung Wilis. Posisinya berjarak sekitar 15 kilometer arah barat daya dari pusat Kota Kediri.