Features: “Tesesat” ke Kampung Halaman Tan Malaka, Pahlawan yang tetap Kesepian

Pada 21 Februari 1949, Tan Malaka dieksekusi mati oleh Suradi Tekebek, orang yang diberi tugas Sukotjo. Kematiannya tanpa dibikin laporan maupun pemeriksaan lebih lanjut. Dia dimakamkan di tengah hutan dekat markas Soekotjo. “Kematiannya dirahasiakan bertahun-tahun,” ucap Poeze.

Setelah sejarawan asal Belanda itu berhasil menemukan makam Tan Malaka, untuk membuktikan apakah jasad yang dimakamkan di Selopanggung itu Tan Malaka, sekelompok dokter ahli forensik dari Universitas Indonesia telah mengambil sampel DNA dari keluarga Tan Malaka untuk dicocokan dengan DNA jasad yang ada di makam.

Baca Juga :  Andre Rosiade Bicara Kerja Nyata Wujudkan Keadilan Sosial

Tapi Harry Poeze, berdasarkan data-data yang dia peroleh, meyakini jasad di kuburan Selopanggung itu adalah Tan Malaka.

21 Februari 2017
Jenazah Tan Malaka dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ke Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dilakukan tanpa pemindahan jasad. Hanya secara simbolisasi, yaitu pengambilan segenggam tanah dari makam kemudian dibawa pulang ke tanah kelahirannya di Pandam Gadang, Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota.