Features: “Tesesat” ke Kampung Halaman Tan Malaka, Pahlawan yang tetap Kesepian

kabarin.co – Tak ada rencana sebelumnya, kebetulan saya dan kawan lewat daerah “mudiak” di Payakumbuh. Mendadak timbul ide seorang teman untuk singgah di rumah dan museum Tan Malaka di kampungnya yang bernama Pandam Gadang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota.

Cerita tentang pemindahan makam Tan Malaka dari Kediri Jawa Timur ke Kampung halamannya itu, awal tahun 2017 lalu, jadi sedikit magnit memperkuat keinginan datang ke sana.

Baca Juga :  UNP Penyumbang Duta Perubahan Perilaku Terbanyak di Indonesia

Lebih kurang 30 menit berkendara dari Taeh, kami sampai di Pandam Gadang, langsung menuju rumah dan museum pria Minang yang dikenal sebagai “pahlawan yang kesepian” itu.

Sepi, memang itulah yang kami dapatkan di area yang kurang terawat itu. Cuma kami pengunjung di sore itu. Rumput liar mulai tumbuh tak terkendali di area yang berisikan sebuah rumah gadang yang tak terlalu besar, makam Tan Malaka yang diapit makam ayah bundanya, serta patung perak sang tokoh Madilog tersebut.

Baca Juga :  Unggul Dihitung Cepat, Ahok: "Kami Pantas Bersyukur Atas Hasil yang Kita Capai"

Sebuah rumah gadang yang disebut tempat lahir Tan Malaka, dan dijadikan museum terkunci rapat, kendati kami didera rasa penasaran untuk bisa mencigap-cigap apa yang ada di rumah itu.