Efek dari pengunduran diri GPS, Chalid menjelaskan, mulai terasa ke daerah-daerah dimana kader Hanura tengah sibuk mempersiapkan diri untuk kegiatan elektoral. Ia mengkritik keras pernyataan Wasekjen bidang pelatihan Badan Saksi Nasional (BSN) DPP Hanura, Bambang Irawan, yang sempat menimbulkan kepanikan di kalangan kader dan pendukung Hanura.
Sebelumnya Bambang menyebut Wasekjen Bina Wilayah DPP Hanura, Wahab Talaohu, sembarangan mengeluarkan pernyataan di media massa. Wahab sebenarnya bereaksi atas pengunduran diri GPS sekaligus menyebutnya tidak ksatria dan lari dari tanggung jawab kepartaian.
“Ucapan Bambang Irawan ini malah membuat kepanikan tersendiri dan memperlihatkan kekanak-kanakannya dalam membangun komunikasi politik,” tegas Chalid.
Menutup pernyataannya, Chalid meminta kepada segenap kader dan pendukung Partai Hanura di Tanah Air untuk tetap fokus pada pencalegan, pemilihan DPD dan Pilpres. Ia berpesan jangan sampai terpengaruh karena yang paling dibutuhkan saat ini adalah kerja kongkrit di lapangan.