“Kita belum bisa menentukan pasti titik koordinat kejadian itu. Sebab, untuk menentukan titik pastinya kejadian itu kita harus menurunkan tim ahli,” paparnya .
Pada saat kejadian, para korban yang ada di pompong nelayan tersebut tidak dapat berbuat banyak. Karena selain kalah jumlah, nelayan tersebut juga berada di bawah ancaman senjata tajam milik para perompak.
Ia juga menjelaskan, saat ini petugas dari Polairud Polres Tanjab Timur telah mengambil langkah cepat yaitu bekerjasama dengan ketua-ketua nelayan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur, untuk memberikan himbauan agar mereka saat beraktifitas di laut untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi antar sesama nelayan.
Tujuannya, jika terdapat salah satu nelayan yang mengalami musibah apapun itu bentuknya saat berada di laut, informasinya bisa cepat menyebar dan bisa cepat ditangani oleh pihak terkait.
“Ini juga untuk meminimalisir jika terjadi aksi perompakan kembali di laut dan juga untuk mengatasi jika ada nelayan yang mengalami musibah buruk di laut,” jelasnya.