Sampai akhirnya dia harus tinggal dengan keponakan dari neneknya yakni AL.
Di sini menjadi dugaan kisah Human Trafficking JA dimulai.
JA sering dibawa oleh AL ke salah satu gerai makanan cepat saji di Kota Medan. Di sana dia dipertemukan dengan lelaki tua dan dibayar Rp 300.000.
Kisah panjang JA memberikan trauma berat untuknya, sampai akhirnya HIV terdeteksi pada dirinya.
Saat ini JA tengah ditangani oleh Yayasan Peduli Anak Terdampak HIV dalam menanggulangi traumanya dan kondisi gizi buruk yang dia alami.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol T Fathir Mustafa mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Sudah proses penyelidikan. Sudah kita visum, juga sudah lakukan pendampingan terhadap si anak, berkoordinasi dengan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis sore,(pp)