Seiring Kinerja Perekonomian Sri Mulyani Optimis Ekonomi 2022 Bisa Capai 5.3 Persen

“Jadi kalau pemerintah optimis, itu karena memang ada landasan objektifnya, yakni berbagai indikator ekonomi makro yang terus menguat, implementasi berbagai kebijakan yang cukup efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, pengelolaan APBN yang pruden, responsif dan efektif,” jelas Sri Mulyani.

Intervensi pemerintah

Menurutnya, intervensi kebijakan pemerintah dilakukan baik dari sisi suplai melalui berbagai insentif fiskal dan dukungan pembiayaan.

Selain itu, pemerintah juga bersinergi dengan otoritas moneter dan sektor keuangan, maupun dari sisi demand untuk mendukung daya beli masyarakat baik dalam bentuk berbagai program bansos, subsidi maupun pengendalian inflasi.

Baca Juga :  BLT Untuk Pekerja Bergaji Di Bawah Rp. 5 Juta

Apa yang perlu diwaspadai RI?

Meski demikian, ia menambahkan, meningkatnya risiko ketidakpastian global perlu diwaspdai. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur global sudah mulai berada pada zona kontraksi dalam dua bulan terakhir.

Kemudian tekanan inflasi global yang berkepanjangan, khususnya di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, akan memicu pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif yang berpotensi menimbulkan guncangan di pasar keuangan, khususnya di negara berkembang.