Tanah kaumnya yang penuh dengan bahan baku produksi semen seperti tanah clay, silica dan batu kapur untuk produksi semen dulunya dihibahkan untuk perusahaan. “Tambang tanah clay untuk bahan baku semen itu milik saya lo,” ujar Pepen.
Bahkan ada Sarana Bak Kontrol Air Kebutuhan Pabrik yang juga ia sediakan. Di sisi lain, untuk keberlangsungan rutinitas karyawan di sekitar pabrik ia juga menyediakan komplek Perumahan Karyawan dan PLTA Rasak Bungo. “Nyata kontribusi saya, wajar saya bersuara ketika terjadi persoalan yang merugikan Semen Padang itu sendiri,” ucap Pepen.
Ada kedekatan dan hubungan emosional antara Verry dan kaumnya terhadap keberlangsungan Pabrik Indarung. Karena sudah memberikan kontribusi itulah ia merasa sudah sepantasnya harus memperjuangkan Semen Padang agar tidak tutup, apalagi sampai tidak berproduksi.
“Saya tidak ingin Semen Padang tutup menjadi besi tua. Karena kontribusi kaum saya nyata adanya dalam memberikan tanah kaum untuk bahan baku produksi semen. Tidak ada perjanjian jual beli. Akan tetapi hanya dalam bentuk hibah, agar lapangan kerja bisa terbuka untuk anak Nagari Lubuk Kilangan,” kata Verry.