Ketika Tim LHKPN mencecar Reihana terkait sejumlah komponen kekayaan yang tidak dilaporkan, Reihana pun berkilah karena diisi oleh stafnya. “Jadi kalau ditanya staf saya, staf saya. Jadi ngisi stafnya itu bukan soal siapa yang ngisi, tapi dia jadi lepas tanggung jawab,” ujar Pahala.
Pernah dipanggil KPK pada 2021 Sebenarnya, bukan kali ini saja Reihana dipanggil KPK. Pada 2021, ia juga pernah dipanggil karena LHKPN yang janggal. Pahala mengaku baru mengetahui persoalan itu belakangan ini. Ketika ia mengulik, pemeriksaan saat itu belum seserius beberapa waktu terakhir. Menurut Pahala, saat itu Reihana kedapatan memiliki enam rekening bank dan hanya melaporkan satu rekening ke KPK.
Pada periode berikutnya ketika melaporkan LHKPN pada 2022, Reihana kembali tidak memperbaiki jumlah rekening yang dilaporkan. Artinya, hanya ada satu rekening yang dilaporkannya. “Ada enam, (tapi) yang dilaporkan satu,” tutur Pahala.
Bertolak dari hasil pemeriksaan tersebut, Pahala memutuskan kembali memanggil Reihana untuk menjalani klarifikasi LHKPN pada pekan depan. Pahala mengaku sampai saat ini pihaknya pun belum mengetahui jumlah saldo ataupun mutasi lima rekening Reihana yang belum dilaporkan. “Saya belum tahu isinya ya,” kata Pahala.