“Medan listrik yang ditbangkitkan oleh alat ECCT menghasilkan gaya momen listrik yang bekerja sebagai “electric-scissors (gunting listrik)” yang menimbulkan electric-shear force (gaya geser) yang memutus ikatan listrik statis pada struktur molekul mikrotubula pada saat sel sedang membelah, “jelas Warsito. “Pada saat sel sedang diam atau tidak sedang membelah mikrotubula tidak dalam posisi yang “terentang” sehingga tidak mudah diputus oleh “gunting listrik” dari alat ECCT. Karenanya ECCT hanya bekerja pada saat sel sedang mengalami pembelahan,” kata Warsito. “Pembelahan sel bisa terjadi baik pada sel kanker maupun sel sehat, tetapi pembelahan sel kanker terjadi lebih massif sehingga efek destruktif terhadap sel kanker lebih besar,” imbuhnya.
Warsito juga menambahkan bahwa gaya momen listrik yang bekerja sebagai “gunting listrik” selain dipengaruhi oleh tingkat polaritas sel kanker yang berbeda berdasarkan jenis sel dan juga dipengaruhi oleh sifat dielektrika jaringan sekitar sel kanker. Kekuatan gaya momen listrik ini yang dipengaruhi oleh jenis sel kanker dan jaringan sekitar di mana sel kanker berada ini kemungkinan yang menentukan proses bagaimana sel kanker mati, atau bisa juga tidak cukup bisa mati apabila gaya momen listrik ini tidak cukup kuat, jelasnya.