Buntut Panjang Kasus Mario Dandy yang Buat Sri Mulyani Kebakaran Jenggot

Tak hanya mencopot Rafael dari jabatannya, Sri Mulyani pun memerintahkan pengusutan menyeluruh atas kekayaan Rafael. Meskipun, belakangan Sri Mulyani menepis sorotan atas kekayaan Rafael baru terjadi setelah kasus Mario. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun ikut bersuara tentang transaksi mencurigakan Rafael.

Faktanya, murka Sri Mulyani sampai merembet pula ke perintah kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Suryo Utomo, untuk membubarkan klub motor besar (moge) di yang ternyata ada di DJP. Suryo kedapatan terfoto saat touring moge bersama jajarannya.
Dari sini, semakin nyata bahwa yang lebih mengusik Sri Mulyani adalah soal kelakuan anak buahnya dan atau keluarga mereka. Remunerasi memadai memang boleh dipakai apa saja selama tidak menyalahi hukum. Namun, bila itu pun ternyata mengusik rasa—pas atau enggak—, mungkin juga tidak bijak, bila bukan tidak patut.

Bagaimana tidak mengusik rasa, ketika rasio pajak (tax ratio) masih ngos-ngosan dari masa ke masa, aparaturnya sudah pamer kekayaan yang tak bisa dibeli mayoritas anak bangsa, plus ada yang masih juga melanggar setidaknya di urusan pajak kendaraan bermotor. Rasio pajak adalah perbandingan penerimaan pajak terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).

Baca Juga :  Gubernur Sumbar Terima Penghargaan Atas Capaian Opini WTP Minimal 10 Kali Berturut-turut dari Sri Mulyani