2017 Tahunnya Ustad Somad, Dai Milenial: Menyeruak dari Tanah Melayu dan Antitesa Jakarta Bukanlah Segalanya.

Menilik penguasaannya terhadap kitab-kitab klasik, kontemporer, maupun sejarah memperlihatkan bahwa Somad tak melulu kuliah. Ia juga rajin mengikuti majelis-majelis ilmu yang diampu para syekh untuk belajar kitab-kitab atau ilmu-ilmu tertentu — sebuah tradisi keilmuan yang hanya ada di dunia Arab.

Somad mulai menggemari media sosial sejak di Maroko. Ia memiliki blog pribadi dan kanal Youtube pribadi. Dunia akademisnya pun ia geluti dengan baik. Ia menerjemahkan banyak buku agama dan juga menulis buku-buku agama. Ia memang pakar hadis. Sebagai dosen tentu ia berada dalam lingkungan yang baik dalam mengembangkan wawasan.

Tak heran jika ia juga fasih berbicara tentang politik dan sejarah. Kecerdasan dan kesungguhannya terlihat dari kemampuan otaknya dalam mengutip isi kitab, bahkan silsilah kitab, orang, dan rantai guru-murid. Perhatiannya yang luas juga ia perlihatkan ketika mampu menjelaskan para ulama Indonesia dan kutipan-kutipan pendapatnya serta concern keilmuannya. Ia bisa menjelaskan perbedaan KH Maimun Zubair dengan Gus Mus atau lainnya.

Baca Juga :  Penipuan Mengatasnamakan Dirinya, Ustaz Abdul Somad: Semoga Mereka Bertaubat dan Cari Rezeki yang Halal